Selasa, 20 Januari 2015

Tanaman Bandotan/Babandotan/Wedusan


 

 
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bandotan
 

Klasifikasi Tanaman

 Klasifikasi tanaman  Bandotan (Ageratum conyzoides L.) menurut Wettstein (1935) yaitu :
Kingdom         : Plantae
Divisi               : Spermatophyta
Sub-divisi        : Angiospermae
Kelas               : Dicotyledonae
Sub-kelas         : Sympetalae
Ordo                : Asterales
Famili              : Asteraceae
Genus             : Ageratum
Spesies             : Ageratum conyzoides L.

Deskripsi Tanaman

Bandotan tergolong ke dalam tumbuhan terna semusim, tumbuh tegak atau bagian bawahnya berbaring, tingginya sekitar 30-90 cm, dan bercabang. Batang bulat berambut panjang, jika menyentuh tanah akan mengeluarkan akar. Daun bertangkai, letaknya saling berhadapan, dan bersilang (compositae), helaian daun bulat telur dengan pangkal membulat dan ujung runcing, tepi bergerigi, panjang 1-10 cm, lebar 0,5-6 cm, kedua permukaan daun berambut panjang dengan kelenjar yang terletak di permukaan bawah daun, warnanya hijau. Bunga majemuk tipe cawan 6-8 mm, dengan tangkai yang berambut. Buahnya berwarna hitam dan berbentuk dan bentuknya kecil. Bandotan dapat diperbanyak dengan biji (Dalimartha, 2007).

Ekologi dan Penyebaran

Bandotan berasal dari Amerika tropis. Di Indonesia, bandotan merupakan tumbuhan liar dan lebih dikenal sebagai tumbuhan penggangu (gulma) di kebun dan di ladang. Tumbuhan ini, dapat ditemukan juga di pekarangan rumah, tepi jalan, tanggul, dan sekitar saluran air pada ketinggian 1-2.100 m di atas permukaan laut (dpl) (Dalimartha, 2007).  

Kandungan Kimia

Bandotan diketahui mengandung monoterpen, sesquiterpen, kromen, kromon, benzofuran, kumarin, flavonoid, triterpen, sterol, alkaloid dan minyak atsiri (Kamboj dan Saluja, 2008). Daun bandotan diidentifikasi mengandung 3 phenolic acid yaitu gallic acid, coumalic acid dan protocatechuic acid Sukamto (Fitri, dkk., 2014).  


Daftar Pustaka 
Dalimartha, Setiawan. 2007. Atlas Tumbuhan Indonesia Jilid 2. Jakarta : Trubus Agriwidya.

Fitri, Rahma, Mayta Novaliza Isda dan Siti Fatonah. 2014. Uji Ekstrak Daun Gulma Babandotan (Ageratum conyzoides L.) Terhadap Perkecambahan Gulma Chromolaena odorata. Karya Ilmiah. Pekanbaru : Universitas Riau.

Kamboj dan Saluja. 2008. “Ageratum conyzoides L.: A review on its phytochemical and pharmacological profile. Int J Green Pharm”. http://www.greenpharmacy.info/text.asp?2008/2/2/59/41171. Diakses   tanggal 4 Oktober 2014. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar