Sida Rhombifolia L.
(Sidaguri)
Nama lokal yang terdapat di Indonesia adalah Sumatera (guri, sidaguri, saliguri), Jawa (sadagori, sidaguri, otok-otok, taghuri, sidagori), Nusa Tenggara (kahindu, dikira) dan Maluku (hutu gamo, bitumu,digo,sosapu)
Klasifikasi Ilmiah
Kingdom :
Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas :
Dicotyledoneae
Sub kelas : Choripetalae gol. Dialypetalae
Ordo :
Malvales
Familia : Malvaceae
Genus :
Sida
Spesies : Sida rhombifolia L. (Weittstein, 1935).
Morfologi:
Akar
(Radix) : Sida
rhombifolia L mempunyai sistem perakaran tunggang yang
berwarna cokelat.
Batang
(Caulis) : Sida rhombifolia L. berkayu (lignosus)
yang berupa semak, berbentuk bulat, sifat permukaan memperlihatkan
berkas-berkas daun, arah tumbuh tegak lurus, percabangan monopodial, sifat
cabang sirung pendek, arah tumbuh cabang condong ke atas.
Daun
(Folium) : Sida rhombifolia L. merupakan daun
tunggal, susunan duduk daun berhadapan berseling (folia disticha), bangun daun (ovatus), ujung daun runcing, tipe
pangkal daun tumpul, tepi bergerigi, pertulangan menyirip, panjang 1,5-4 cm, lebar
1-1,5, permukaan atas berwarna hijau, permukaan bawah warnanya lebih muda.
Bunga
(Flos) : Sida rhombifolia L. merupakan bunga
tunggal berbentuk corong dan berwarna kuning cerah yang keluar dari ketiak daun,
mekar ketika pukul 12 siang dan layu sekitar tiga jam kemudian, berkelamin 2
(banci) karena terdapat putik dan benang sari, 5 kelopak yang berlekatan, 5
mahkota yang tidak berlekatan, jumlah
benang sari tak terhingga, jumlah putik 5, simetri banyak (*) dan posisi ovarium
menumpang (superior).
Buah (Fructus) : Sida rhombifolia L. berupa buah
kendaga, buah muda berwama hijau, buah tua berwarna hitam.
Biji
(Semen) : Sida rhombifolia L. berbentuk bulat,
kecil dan berwarna hitam.
Habitat :
Tanaman Sida rhombifolia L. tumbuh liar di tepi jalan, halaman berumput, hutan, ladang, dan tempat-tempat dengan sinar matahari cerah atau sedikit terlindung. Tanaman ini tersebar pada daerah tropis di seluruh dunia dari dataran rendah sampai 1.450 m dpl. Tanaman ini tumbuh subur dengan sinar matahari yang cukup.
Sifat kimiawi dan efek farmakologis:
Bagian
akar, batang dan daun dalam keadaan segar dan dikeringkan Sida rhombifolia L. yaitu memiliki khasiat sebagai antiradang,
penghilang nyeri (analgesik), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid,
pelembut kulit, merangsang enzim
pencernaan, mempercepat pematangan bisul, dan peluruh dahak (ekspektoran). Kandungan kimia daun Sida rhombifolia L.
mengandung alkaloid, kalsium oksalat, tanin, saponin, fenol, asam amino, dan
minyak atsiri. Batang mengandung kalsium
oksalat dan tanin. Akar mengandung alkaloid, steroid, dan efedrine.
Kegunaan/ khasiat:
1. Rematik
Cuci
akar sidaguri kering (30 g), lalu iris tipis-tipis. Rebus dengan tiga gelas air
sampai tersisa satu gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali,
masing-masing setengah gelas.
2. Bisul
kronis
Untuk obat yang diminum, iris tipis batang dan akar
sidaguri kering (60 g). Tambahkan gula merah (30 g) dan air matang secukupnya
sampai simplisia terendam seluruhnya, lalu tim. Setelah dingin, minum airnya
sekaligus.
Untuk obat luar, cuci lima jari akar sidaguri, lalu
tumbuk halus. Tambahkan air garam secukupnya sambil diremas. Gunakan ramuan ini
untuk menurap bisul, lalu balut. Lakukan dua kali sehari.
3. Ekzema
Cuci
herba sidaguri segar (60 g), lalu potong-potong seperlunya. Masukkan ke dalam
mangkuk, tambahkan air masak sampai terendam seluruhnya dan tim. Setelah dingin,
minum airnya.
4. Kulit
gatal, kurap pada kepala
Cuci
daun sidaguri segar secukupnya, lalu tumbuk
halus . tambahkan minyak kelapa, lalu aduk sampai merata. Oleskan pada
kulit yang gatal atau kurap. Ulang sehari tiga kali, sampai sembuh.
5. TBC
kelenjar
Untuk
obat yang diminum, cuci herba sidaguri
segar (60 g), lalu potong-potong
seperlunya. Tambahkan daging (60 g), lalu tim. Setelah dingin, minum
airnya dan dagingnya dimakan. Untuk obat luar, giling daun segar sampai halus,
lalu tempelkan pada kelenjar limfe yang membesar.
6. Terlambat
haid
Cuci
akar sidaguri (30 g), lalu cincang halus. Tambahkan daging (30 g), lalu rebus.
Setelah dingin, minum airnya dan makan dagingnya. Lakukan sampai beberapa hari.
7. Cacing
keremi
Cuci
daun sidaguri segar (setengah genggam), lalu giling sampai halus. Tambahkan tiga perempat cangkir air
matang dan sedikit garam, lalu peras dengan kain. Minum air saringannya
sekaligus. Lakukan dua kali sehari.
8. Sesak
napas (asma)
Potong
tipis akar sidaguri (60 g), tambahkan gula pasir (30 g), lalu rebus dengan tiga gelas air sampai tersisa satu
gelas. Setelah dingin, saring dan minum sehari dua kali, masing-masing setengah
gelas.
9. Perut
mulas
Kunyah
akar sidaguri dan jahe secukupnya, lalu telan airnya.
10. Sakit
gigi
Kunyah
akar sidaguri secukupnya dengan gigi yang sakit
11. Luka
berdarah
Cuci
akar sidaguri segar secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Tampelkan pada luka
yang berdarah, lalu balut.
Untuk perempuan hamil
dilarang menggunakan tumbuhan ini
Sumber:
Dalimarta,
Setiawan. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Jilid
3. Jakarta: Puspa Swara.